Skip to main content

Pelanggan Laundry 88 Membludak PRT Banyak Dipecat


Sumenep - Jasa Laundry dan Dry Clean tidak hanya tumbuh dan berkembang di wilayah kota-kota besar. Daerah kecil seperti Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur juga mulai diminati masyarakat, baik kaum profesional, rumah tangga dan anak-anak kos.

Salah satu Laundry yang berkembang pesat dan sudah mempunyai dua cabang dalam waktu satu tahun yakni Laundry 88 Sumenep yang berlamat di Jalan KH A Sajad 30 Bangselok, Sumenep.

Dengan pelayanan jemput-antar gratis dan mengedepankan bersih, rapi dan multi aroma mampu menyedot pelanggan ratusan orang setiap harinya. Omzet terbesar yang diraup pada bulan Agustus kemarin yakni mencapai 3 ton cucian kering dalam satu tempat selama satu bulan.

Tak ayal jika mampu mempekerjakan 10 orang karyawan untuk dua lokasi. Daya tarik lain pada pelanggannya menjamin cucian tidak dicampur dengan milik orang lain dan bergaransi. Harga pun hanya Rp3.500/kg cucian kering.

Direktur Laundry 88 Sumenep, Juli Rumiana, mengatakan, peminat jasa laundry lebih dinominasi rumah tangga yang mencapai 55% dan anak kos 25%. "Sisanya, kaum profesional dan PNS," terang Juli, Jumat (9/9/2011).

Dengan adanya jaminan keamanan cucian dan garansi dari laundry, maka banyak pembantu rumah tangga bagian cuci pakaian diberhentikan oleh juragannya. "Kesan para pelanggan lebih aman dan cepat ke laundry. Biayanya juga lebih irit dibanding menggunakan jasa tukang cuci pakaian," katanya  menirukan pelanggannya.

Barometer di Sumenep, sekali panggil tukang cuci pakaian biayanya antara Rp25 ribu sampai Rp35 ribu sekali panggil untuk pakaian sebanyak 25 potong sampai 45 potong atau setara dengan 5kg sampai 10kg cucian.

"Kalau menggunakan jasa laundry, setiap 5 kg cucian hanya Rp17.500. Sudah lengkap dengan aroma sesuai  dengan pilihan pelanggan," tandasnya.

Pada hari-hari biasa, setiap harinya berkisar antara 100 sampai 150 kg cucian. Namun, usai lebaran hingga saat ini mampu menyedot pelanggan hingga mencapai 250kg sampai 300 kg cucian. "Ini luar biasa bagi daerah terpencil seperti Sumenep," pungkasnya.

Comments