Rabu , 14 September 2011 12:27:09
Oleh : Syariful Alam
KBRN, Jakarta : Pengusaha bisnis Laundry, Hartono, mengatakan, di saat kekurangan air dan musim kemarau ini, usaha yang dilakoninya melakukan penghematan air. Penghematan itu juga dilakukan agar tidak boros dalam pengeluaran usahanya.
“Sehari ada dua tempat di Sumenep, Jawa Timur. Satu tempat 150 hingga 200 kg. Berapa air yang dibutuhkan kita memerlukan PDAM dengan pengeluaran sekitar Rp 250.000 - Rp 300.000 per bulan. Untuk yang air sumur kita modalnya listrik saja. Penggunaan air untuk usaha kita siasati agar tidak boros. Target kita yang penting bersih,” terang Hartono ketika berdialog dengan Pro3 RRI, Rabu (14/9).
Menurutnya, karena sekarang ini dirinya menyiasati cucian tidak direndam di awalnya, tetapi langsung dimasukkan ke mesin cuci.
“Ini karena setiap tahun adanya musim kemarau,” pungkasnya.
Apabila kekurangan air, usahanya mengandalkan PDAM dan penggunaannya tetap berhemat.
“Biasa untuk 5 kg cucian itu biasanya penggunaan air satu jam. Untuk sekarang, penggunaan airnya cukup setengah jam saja,” imbuhnya.
Dijelaskan Hartono, untuk masyarakat kota di Sumenep kebutuhan airnya masih terpenuhi, namun untuk wilayah di pedesaan kekurangan air. (SAS/HF)
(Editor : Heri Firmansyah).
Comments
Post a Comment